
Pernikahan memang banyak sekali tantangannya. Apalagi jika pernikahan sudah berlangsung cukup lama. Keintiman menjadi berkurang. Banyak faktornya, bisa karena terlalu fokus mengurus anak, sibuk bekerja, sehingga lupa untuk saling berinteraksi dan berhubungan antara pasangan.
Faktor-faktor di atas bisa membuat pasangan kehilangan gairah, dan ujungnya mencari pasangan lain alias berselingkuh.
Baca Juga:
- Cara mengatasi konflik tanpa harus menyakiti hati pasangan
- Tinggal bersama sebelum nikah, apakah bermanfaat saat menikah kelak?
- Aurel Hermansyah, Keguguran dan Penyakit Ain
- 5 Pertanyaan Wajib untuk Gebetan
Apa itu Selingkuh?
Selingkuh adalah menjalin hubungan dengan orang lain. Selain hati, selingkuh juga melibatkan fisik, mulai dari berpegangan tangan, berciuman hingga berhubungan seks.
Itulah cara mudah untuk menggambarkan selingkuh.
Tapi ada beberapa daerah abu-abu dalam perselingkuhan. Area abu-abu itu kadang membuat orang berpikir bahwa yang dilakukannya bukanlah berselingkuh.
Area abu-abu perselingkuhan:
- Bicara atau bertemu dengan mantan pacar
- Mengirim pesan kepada orang lain
- Menyentuh orang lain
- Membelikan hadiah untuk orang lain
- Jalan bersama dengan orang lain
- Chat dengan orang lain di aplikasi
- Pornografi online
Hal di atas adalah area abu-abu dalam perselingkuhan yang tidak disadari orang.
Sebab, banyak orang berpendapat, selama tidak melibatkan fisik dan seks, maka hal itu bukanlah perselingkuhan.
Tanda-tanda selingkuh
- Menyembunyikan ponsel dari pasangan atau tidak membolehkan pasangan melihat ponsel
- Mulai berdandan atau tiba-tiba mencoba menurunkan berat badan (untuk bisa mengesankan orang lain.
- Sulit untuk dihubungi
- Sering kerja lembur
- Tidak lagi ada keintiman
- Jarang melakukan kegiatan seks bersama pasangan
Saat ditanyakan apakah berselingkuh, maka pasangan yang selingkuh akan menjadi sangat marah dan bereaksi berlebihan. Reaksi tersebut sebetulnya justru memberikan informasi kalau dia benar sedang berselingkuh.
Bisakah pernikahan bertahan dalam perselingkuhan?
Tidak ada jawaban pasti tentang jawaban ini. Ada yang bisa bertahan dan memaafkan perbuatan perselingkuhan. Tapi ada yang tidak bisa mentolerir dan memutuskan untuk bercerai.
Tentu saja, pasangan bisa tetap menjalin dan melanjutkan pernikahan setelah salah satunya berselingkuh. Tapi, apakah mereka akan tetap bahagia seperti sedia kala?
Jarang, karena sudah ada trauma dan sakit hati!
Biasanya pernikahan tetap bisa berlanjut karena alasan anak. Pasangan tidak mau anak-anaknya menjadi korban perceraian.
Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pasangan untuk bisa melanjutkan pernikahan pascaperselingkuhan:
- Pasangan yang selingkuh harus benar-benar memahami rasa sakit yang disebabkan oleh perbuatan yang dilakukannya.
- Pasangan yang selingkuh harus sabar dengan pasangannya. Rasa sakit akibat perselingkuhan tidak akan tuntas dalam semalam. Butuh waktu sangat lama untuk sembuh.
- Pasangan yang selingkuh harus bisa membuktikan diri. Butuh waktu cukup lama untuk bisa membuktikan dan menumbuhkan rasa percaya dari pasangan. Alangkah baiknya juga meminta bantuan ahli untuk mengatasi masalah ini.
- Membangun kembali komunikasi. Pasangan harus kembali membangun komunikasi, membangun ikatan dengan pasangan agar lebih saling mengenal lagi.
- Terbuka dengan pasangan dengan selalu jujur, tidak lagi menyembunyikan ponsel, pasword sosial media dan email.