
Fenomena selingkuh dengan pelakor seolah tak ada habisnya. Tak pandang bulu, mulai dari kalangan pejabat, artis hingga masyarakat biasa pun banyak yang rumah tangganya hancur akibat selingkuh dengan pelakor.
Tak habis pikir yah! Apa sih sebetulnya alasan seseorang menjadi pelakor? Kok bisa marak banget yah kasus selingkuh dengan pelakor?
Ada berbagai alasan seseorang menjadi pelakor. Bisa karena materi atau keinginan yang kuat untuk bersaing dan menguasai orang lain.
Baca juga: Dibuka, kantor khusus melabrak pelakor
Pelakor adalah orang yang hidup dengan norma kemanusiaan yang rendah. Tidak merasa bersalah telah merebut dan merusak rumah tangga orang lain, karena tidak mengetahui norma yang baik.
Eits tunggu dulu, pelakor tidak hanya wanita aja yah. Laki-laki juga banyak lho yang berusaha merebut dan merusak rumah tangga seseorang. Kalau di Indonesia, istilahnya adalah pebinor atau perebut bini orang.
Dikutip dari Psychology Today, psikolog klinis Stephanie Newman membeberkan alasan seseorang bisa menjadi pelakor.
Baca juga: Penyebab utama selingkuh
Sensasi menantang
Berhubungan dengan pria yang telah menikah memiliki sensasi tersendiri, karena lebih menantang.
Kompetitif
Berhubungan dengan pria yang telah menikah ternyata juga dianggap bisa meningkatkan rasa percaya diri. Pelakor akan merasa lebih hebat dibandingkan dengan istri pria tersebut.
Kontrol Diri Rendah
Pelakor ternyata memiliki kontrol diri yang rendah, sehingga tidak menyadari mana perbuatan baik dan buruk. Mereka memiliki empati yang sangat lemah, sehingga tidak peduli dengan nasib orang lain.
Lantas apakah pelakor dan pebinor memiliki gangguan mental?
Jawabannya adalah tergantung dari kasusnya. Kalau dikarenakan ketidaksengajaan, maka tidak bisa dikatakan sebagai gangguan mental.
Tapi...
Kalau hal tersebut dilakukan untuk memenuhi hasrat kesenangan pribadi, bahkan merasa bahagia melihat seseorang hancur, atau bahkan menjadi hobi dan rutinitas, bisa dikatakan pelakor adalah seseorang dengan gangguan mental.
Bahasa kerennya adalah gangguan kepribadian narsistik. Pelakunya selalu merasa lebih hebat, lebih baik daripada orang lain, dia tidak peduli apakah orang lain menderita karena perbuatan yang dilakukannya.
Baca juga: Tanda suami selingkuh online
Wah ngeri yah. Nah kalau sudah merasa bangga sebagai pelakor, sudah jelas gangguan mental dong yah.
Nah itulah berbagai alasan selingkuh dengan pelakor. Semoga kita tetap mampu menjaga hati dan komitmen dengan pasangan. Agar tidak terjebak dengan jerat pelakor yah.