
Seseorang yang terlibat hubungan Friends with Benefit tidak akan dituntut untuk memberikan perhatian layaknya pasangan dalam hubungan asmara biasa. Contohnya, mereka tidak memerlukan ditanyain, “udah makan belum?” setiap jam makan atau “lagi apa, sayang?” setiap jamnya.
Baca juga: Friends with Benefit Emang bisa dilakukan? Ini 5 Aturan yang Harus diikuti
Kalau kamu dan dia adalah tipe orang yang menginginkan kebersamaan yang intim tapi nggak butuh komitmen dan malas dengan drama percintaan, FWB-an cocok buat kalian. Meski begitu, menjalin FWB perlu aturan main agar hubungan bisa berjalan dengan nyaman. Pertama, kamu dan dia harus sefrekuensi tentang hubungan FWB ini dan memahami konsen-konsen terkait hubungan seksual. Terus, kamu dan dia benar-benar senang dengan hubungan ini. Selanjutnya, yang paling penting, kamu dan dia dilarang memiliki perasaan lebih dari teman.
Pahami risiko FWB-an sebelum melakukannya
Nah, setiap tindakan pasti memiliki risiko, kan? Termasuk hubungan FWB ini. Coba pahami risikonya yuk sebelum kamu terlibat dalam hubungan ini biar hubungan tetap nyaman.
Hubungan bersifat sementara
Karena hubungan ini tidak berlandaskan komitmen dan hanya untuk memenuhi keinginan untuk bersenang-senang, FWB sering berjalan dengan cepat. Banyak faktor yang mempengaruhi hal ini yang akan ditulis di poin-poin dibawah ini.
Penuh ekspektasi
Tidak dapat dipungkiri, menjalin hubungan FWB ini, masing-masing akan menaruh ekspektasi dalam ‘bersenang-senang.’ Kalau ternyata nggak cocok, hubungan bisa berakhir. Ini juga yang membuat hubungan FWB nggak bertahan lama. Meski begitu, kamu bisa komunikasikan untuk membuat hubungan tetap menyenangkan. Ungkapkan saja keinginanmu padanya.
Selain itu, terkadang, salah satu menaruh ekspektasi untuk dicintai lebih dalam sebagai sepasang kekasih. Nah, ini yang membuat hubungan runyam. Balik diaturan awal, hubungan ini tanpa rasa cinta, ya.
Kehilangan teman atau sahabat
Karena berawal dari teman, ketika hubungan ini berakhir tentu akan ada awkward moment di antara kalian. Pertemanan yang tadinya berjalan manis terpaksa berantakan karena hubungan intim bisa mengubah segalanya.
Perasaan tak terbalas
Nah, hubungan intim yang dilakukan terus menerus rentan untuk menarik perasaan menjadi cinta. Kalau udah gini, akan timbul ekspektasi untuk memilikinya. Sayangnya, FWB juga rentan untuk menimbulkan cinta bertepuk sebelah tangan. Ya, karena hubungan ini tidak berdasarkan cinta pada mulanya.
Bisa baper
Baper nggak cuma karena kamu yang mungkin menaruh hati pada dirinya tapi akan ada rasa cemburu ketika pasangan FWB-mu dekat dengan orang lain. Eits, ini bukan hubungan romantis, jadi dia bisa aja berteman dengan orang-orang lain. Kamu juga nggak bisa melarang dia pergi sama siapa aja.
Penyakit Menular Seksual
Karena kamu dan dia bisa berteman dengan siapa saja dan menjalin FWB dengan beberapa teman sekaligus, PMS atau Penyakit Menular Seksual rentan untuk diderita. Tak hanya itu, FWB ini terkadang membuat terlena akibat rasa nyaman dan aman saat berhubungan intim. Akibatnya, ada risiko untuk terjadi kehamilan tak terencana.
Itu lah enam risiko kalau kamu menjalin hubungan FWB. You know your self, jadi kamu sendiri yang bisa mengukur kemampuanmu, apakah kamu siap untuk menjalin hubungan FWB atau tidak.
Baca juga: Kupas Tuntas Fenomena Friends with Benefit
Belajardaricinta.id bertujuan untuk menjadi tempat untuk curhat, berbagi tulisan dan kisah yang membangun, dan memberikan perspektif baru bagi pembacanya, sehingga diharapkan bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Kami percaya bahwa curhat dapat memberikan rasa tenang, tidak sendirian dan mencegah membuat kondisi menjadi lebih buruk.
Yuk ikut berbagi ceritamu di sini dengan mendaftar di Writing Therapy.