Memiliki hubungan yang sehat dalam kisah percintaan, merupakan impian banyak orang. Tetapi, terkadang, hubungan percintaan tidak berjalan mulus sebagaimana yang diharapkan. Ironisnya, tanpa disadari, kamu justru berada dalam suatu hubungan abusive yang tentu merugikan diri kamu sendiri. Lantas, bagaimana mengetahui jika kamu berada dalam hubungan yang abusive (abusive relationship)? Bagaimana pula mengatasinya?
Baca juga:
5 Tips Terhindar dari Kekerasan dalam Rumah Tangga, Bikin Keluarga Lebih Bahagia
Tips Menjaga Keharmonisan Keluarga
Apa itu abusive relationship?
Abusive relationship atau hubungan abusive merupakan pola atau perilaku kekerasan dalam suatu hubungan yang digunakan saat membentuk kuasa dan kendali terhadap pasangannya atau mantan pasangannya. Perlakuan ini bisa dalam bentuk ancaman, isolasi, dan intimidasi secara emosional, finansial, seksual, dan fisik.
Biasanya, tingkat kekerasan itu bisa meningkat dari waktu ke waktu. Kamu mungkin akan mengalami ancaman atau kekerasan secara verbal dan emosional pada awalnya. Seiring waktu, ancaman ini bisa berubah menjadi kekerasan fisik yang bisa menimbulkan bahaya paling nyata.
Orang yang terlibat dalam hubungan abusive, baik itu korban maupun pelaku, tidak menyadari seberapa besar dampak kerusakan yang mungkin ditimbulkan. Padahal, efek dari kekerasan ini dapat mempengaruhi kualitas kehidupan dan karakter Anda. Bahkan, kekerasan secara emosional saja bisa menimbulkan gangguan mental pada korbannya, seperti gangguan kecemasan atau depresi.
Hubungan yang abusive bisa terjadi pada tahap pertemanan maupun percintaan. Di tahap percintaan, ini dapat dialami pada pasangan yang belum menikah, maupun yang sudah menikah atau sering disebut dengan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Baik wanita atau pria, sama-sama bisa menjadi korban atau perilaku dalam hubungan yang tidak sehat ini.
Apa tanda-tanda Kamu berada dalam hubungan abusive?
Hubungan yang abusive dapat terjadi secara emosional, finansial, seksual, dan fisik. Perlakuan salah secara fisik umumnya berupa kekerasan, seperti pukulan, cubitan, jambakan rambut, dan tendangan. Sementara secara emosional bisa dalam bentuk hinaan, intimidasi alias bullying, caci maki, atau pengkhianatan.
Untuk lebih mengetahuinya, berikut ini adalah tanda-tanda kamu terlibat dalam abusive relationship atau hubungan yang abusive:
- Perlakuan kasar dengan tangan, seperti ditampar, didorong, diguncang, dipukul, ditendang, dan ditinju.
- Pasangan mencoba mengendalikan berbagai aspek dalam kehidupan kamu, seperti cara kamu berpakaian, dengan siapa saja kamu boleh berteman, dan mengatur apa yang kamu harus katakan.
- Diperlakukan dengan tidak layak, seperti pasangan kamu bilang mencintai kamu tetapi selalu saja meremehkan kamu.
- Ancaman pasangan untuk menyakiti kamu atau dirinya sendiri jika kamu meninggalkan hubungan.
- Memutarbalikan fakta untuk membuat kamu merasa bersalah atas tindakan dirinya sendiri.
- Selalu menuntut ingin tahu di mana kamu berada sepanjang waktu.
- Cemburu dan marah ketika kamu ingin menghabiskan waktu bersama teman-teman.
Kamu juga bisa melihat tanda-tanda berikut ini yang mungkin saja terjadi apabila orang terdekat kamu mengalami kekerasan dalam hubungannya, seperti:
- Tampak Memar yang tidak dapat dijelaskan, patah tulang, keseleo, merasa bersalah berlebihan atau malu tanpa alasan yang jelas.
- Mulai menarik diri dari teman-teman dan keluarganya.
- Berusaha menghindari sekolah atau acara sosial dengan alasan yang tidak masuk akal.
Baca juga:
0
