
Seberapa sering kamu merasa stuck, tidak bisa melanjutkan hidup, dan tidak bisa move on dari mantan pacar. Tidak peduli seberapa keras kamu berusaha, kamu hidup di masa lalu, membawa beban berat yang membuat kamu terjebak. Tidak bisa move on.
“Move on†kalimat sederhana, mudah dikatakan, sulit dilakukan. Kamu tidak bisa berhenti menyimpan kemarahan atau kekesalan karena pengkhianatan. Setiap kali ingin melanjutkan hidup alias move on, ada saja bagian masa lalu yang mencuri perhatian.
Tidak jarang kamu jadi memikirkan masa lalu. Apa yang terjadi, apa yang kamu katakan, apa yang kalian debatkan. Seperti terjebak dalam sinetron murahan yang tidak ada ujungnya. Ini terjadi jika kita tidak bisa melepaskan masa lalu. Memikirkan, merenungkan, memutar terus kisah sedih di kepala tanpa henti. Semakin sering kita menonton cerita sedih kehidupan kita ini, rasanya semakin menyakitkan.
Memikirkan mengenai pengalaman negatif menghabiskan lebih banyak energi dan diproses dengan lebih teliti oleh otak. Hal ini menyebabkan otak kita menjadi lebih baik dalam mengingat kejadian buruk.
Sudah tau menyakitkan, lalu kenapa masih saja terus terjebak masa lalu dan tidak mau move on?
Kita biasanya kesulitan menerima bahwa seseorang menyakiti kita. Mengakui akhir yang tidak bahagia membuat kita merasa lemah dan malu.
Baca juga: Tips Move On Melupakan Mantan, Dijamin Mantan Hilang dalam Sekejap
Kita tidak dapat mengubah cara kerja otak. Tapi kita dapat melatih diri untuk memotong keterikatan emosional negatif di masa lalu kita dengan diri kita saat ini. Ini akan membantu kita untuk move on dan meraih rasa lega di dalam diri kita sendiri dan pada akhirnya dapat menikmati momen di depan kita saat ini.
Move on bukan berarti melupakan, karena kita tidak mungkin dapat melupakan pengalaman hidup kita (kecuali kamu amnesia atau mengalami gangguan otak). Lalu bagaimana untuk move on? Ini adalah bagaimana menemukan keseimbangan antara menghormati masa lalu, mengakui dan belajar dari kesalahan dan melanjutkan hidup.
Untuk melangkah maju, kita harus mengubah hubungan dengan masa lalu.
1. Berhentilah mencoba menjadi pahlawan
Kita semua pernah terluka. Ini menyedihkan dan memalukan - tidak ada yang mau terlihat lemah. Itulah mengapa kita membangun versi ideal dalam cerita masa lalu kita, dan menyalahkan orang lain; bukannya menerima tanggung jawab akan kesalahan yang kita lakukan.
Segala sesuatu dalam hidup memiliki awal dan akhir. Kamu tidak perlu terus mengulang dan mengingat memori masa lalu untuk menghindari akhirnya. Saatnya kamu berdamai bahwa hal tersebut sudah berakhir, dan lanjutkan hidup.
2. Jangan biarkan orang lain menentukan
Menyalahkan orang lain justru membuat kamu kehilangan kendali dengan membiarkan orang lain atau perbuatan orang lain menentukan hidup kamu.
Kamu tidak bisa mengontrol apa yang orang lain lakukan, tapi kamu dapat mengontrol bagaimana kamu bereaksi. Fokus pada apa yang orang lakukan kepada kamu adalah salah satu kesalahan yang membuat kamu kehilangan kendali atas hidupmu sendiri. Raih kembali kendali atas apa yang bisa kamu kendalikan dan pilih untuk menjalani hidup dengan caramu sendiri, bukan orang lain.
3. Belajar memaafkan diri sendiri
Ketika terjadi kesalahan, kita cenderung menyalahkan diri sendiri juga. Kita kesulitan menerima bahwa kita hanyalah manusia yang riskan berbuat kesalahan dan membiarkan pola pikir perfeksionis mengambil alih.
Semua orang melakukan kesalahan. Belajar memaafkan diri sendiri. Kesalahan bisa diperbaiki. Kesalahan bukanlah tujuan akhir tetapi perhentian yang mempersiapkan kita untuk perjalanan. Kita harus belajar dari mereka dan terus melangkah maju.
4. Jangan biarkan masalah menentukan diri Anda
Ketika kita begitu terjebak dalam suatu masalah, akan sulit untuk memisahkan peristiwa tersebut dari siapa kita.
Masa lalu membentuk kita, tapi tidak menentukan identitas kita. Jangan biarkan pengalaman pahit menjadi identitas diri. Lepaskan cerita masa lalu dan beri ruang untuk cerita baru. Fokus pada saat ini dan berdamailah dengan dirimu sendiri.
5. Batasi ekspektasi
Semua perjuangan kita berasal dari keterikatan. Kita begitu mencintai seseorang sehingga kita tidak bisa memisahkan 'aku' dari 'kita'. Tidak ada salahnya mencintai seseorang. Masalah muncul ketika kita begitu terikat kepada orang lain sehingga rasa takut kehilangan mereka tidak memungkinkan kita untuk menikmatinya hari ini.
Cara terbaik untuk melepaskan sesuatu yang menyakitkan adalah dengan tidak membiarkannya melekat terlebih dahulu.
Melepaskan masa lalu bukanlah melupakan apa yang terjadi, tetapi melepaskan ekspektasi kita. Kita tidak menderita hanya karena sebuah hubungan berakhir, tetapi karena kita ingin hubungan tersebut bertahan selamanya.
Daripada membiarkan ekspektasi berlebihan akhirnya menjebak pikiran, hargai pengalaman positif - yang pernah terjadi dan saat ini.
Baca juga: Kenapa Perempuan Susah Move On dari Mantan Pacar?
Lepaskan hubungan
Kebanyakan dari kita tidak bisa melepaskan masa lalu karena tidak menghargai masa kini, saat ini. Membentuk ulang hubungan kita dengan masa lalu menuntut kita untuk berhenti memikirkan bagaimana seharusnya dan menerima keadaan apa adanya - baik dan buruknya.
Kebanyakan orang tidak bisa melepaskan masa lalu karena mereka tidak menghargai masa kini. Membingkai ulang hubungan kita dengan masa lalu menuntut kita untuk berhenti memikirkan bagaimana seharusnya dan menerimanya apa adanya.
Melepaskan masa lalu, move on dari hubungan tidak berarti bahwa semua yang telah terjadi adalah buruk dan tidak patut diingat. Ini lebih kepada mengingat momen indah ketika kamu berada dalam hubungan tersebut, mengambil pelajaran berharga dari momen buruk untuk kamu bawa di bagian kehidupan kamu berikutnya; daripada membiarkan semua hal buruk menghantui kamu dan berusaha mengubur semuanya.
Ingin bisa move on dari mantan pacar dan melupakan masa lalu? Mulailah dengan menghargai apa yang Anda miliki di sini dan sekarang.