
Ibarat lampu lalu lintas, warna merah menandakan pengendara harus berhenti. Jika tidak, maka konsekuensinya dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Sama halnya dengan red flag, hal itu juga menandakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dan harus segera diselesaikan atau malah dihindari sama sekali.
Baca juga: Cara Menjadi Wanita yang Sulit Didapatkan
Red flag bukanlah sesederhana memiliki kebiasaan aneh seperti suka mengupil atau kentut sembarangan. Red flag dari pasangan merujuk kepada hal-hal kompleks yang dapat memberikan efek tidak sehat untuk kelanjutan hubungan maupun mental kamu.
Menurut seorang psikolog klinis spesialis hubungan, Dr. Wendy Walsh, PhD, red flag merupakan tanda bahwa seseorang tidak dapat memiliki hubungan yang sehat dan terus bersama karena berbahaya secara emosional. Maka dari itu, jika kamu merasakan ada red flag dari pasangan, itulah waktunya kamu berpikir ulang untuk melanjutkan hubungan dengan si dia.
Ini Dia 3 Red Flag dari Pasangan yang Menandakan Hubungan Tidak Sehat
Sangat Posesif
Hubungan yang sehat adalah hubungan yang dibina dari rasa percaya pada satu sama lain. Kepercayaan pada pasangan dapat memberikan rasa aman, rasa saling mengasihi, dan juga rasa menghargai maupun dihargai.
Tentunya cemburu ataupun menentukan batasan-batasan untuk pasangan dalam bersikap adalah hal yang wajar, asalkan disepakati oleh kedua belah pihak. Akan tetapi, jika pasangan kamu sudah mulai memberikan larangan yang tidak masuk akal, membatasi ruang gerak dan lingkup pertemananmu, serta menunjukkan sifat posesif berlebih, maka kamu perlu berpikir ulang untuk melanjutkan hubungan itu.
Posesif berlebih akan mematahkan rasa percaya yang pada akhirnya akan membuat kamu stres dan tertekan dalam menjalani hidup.
Main Tangan dan Kasar
Siapa sih yang mau dilukai dan mendapat perlakukan kasar dari pasangan? Pastinya tidak ada. Hubungan romantis seharusnya menjadi ikatan yang penuh kasih sayang, dukungan positif, dan juga kebahagiaan.
Jika pasangan sudah mulai berani main tangan dan sering berbuat kasar, kamu harus benar-benar mengakhiri hubungan itu sebelum lanjut ke jenjang yang lebih serius. Sifat itu menandakan bahwa pasangan kamu mungkin saja berpotensi menjadi pelaku tindak kekerasan di masa depan.
Bila diteruskan, hubungan kamu dengannya akan menjadi sangat toxic. Bahkan, jika terus dibiarkan, dia bisa saja membahayakan mental dan keselamatanmu.
Manipulatif
Melansir dari Popmama.com, orang yang manipulatif biasanya sering menempatkan diri sebagai korban dan membuat pasangannya merasa bersalah demi keuntungannya sendiri. Ketika bertengkar, orang yang manipulatif sering berdalih bahwa mereka tidak bersalah, meskipun sebenarnya mereka yang menyebabkan masalah itu terjadi.
Jika kamu melanjutkan hubungan dengan pasangan yang manipulatif, kamu hanya akan terus dibuat bersalah dan merasa bahwa kamu belum cukup baik untuk menerima kasih sayang yang pantas kamu dapatkan. Akhirilah hubunganmu dengan si dia bila dia terus menunjukkan sifat manipulatif demi kebaikanmu, ya.
Baca juga: Cara Buat Pria Jatuh Cinta, Ternyata Wanita Seperti Ini yang Mereka Suka
Berhati-hatilah dalam memilih pasangan hidup dan akhirilah hubungan itu jika 3 hal di atas mulai nampak pada pasanganmu. Percayalah pada intuisi mu, ya!
Belajardaricinta.id bertujuan untuk menjadi tempat untuk curhat, berbagi tulisan dan kisah yang membangun, dan memberikan perspektif baru bagi pembacanya, sehingga diharapkan bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Kami percaya bahwa curhat dapat memberikan rasa tenang, tidak sendirian dan mencegah membuat kondisi menjadi lebih buruk.
Yuk ikut berbagi ceritamu di sini dengan mendaftar di Writing Therapy.