
Penggalan lirik yang mondar-mandir di Tiktok ini mungkin sangat familiar di telingamu,
“It’s my first love, what I’m dreaming of
When I go to bed, when I lay my head upon my pillow, don’t know what to do..”
Jatuh cinta berjuta rasanya. Mungkin itu frasa yang paling tepat untuk menggambarkan saat-saat jatuh cinta terlebih untuk pertama kali. Apakah kamu masih ingat siapa cinta pertamamu? Enggak salah kalau wajahnya masih tergambar jelas diingatanmu. Teringat juga tingkah-tingkah unik saat mau mengatakan cinta padanya? Hihihi.. mungkin itu sudah beberapa tahun yang lalu, ya. Meski begitu jatuh cinta untuk pertama kali memang Memorable banget.
Baca juga: Bukan Sayang tapi Posesif: 6 Tanda Pacar Kamu Posesif
Apa yang buat cinta pertama akan selalu dikenang?
Perasaan yang belum pernah dirasakan sebelumnya
Siapa sih yang enggak deg-degan waktu doi lewat depan kita? Apalagi kalau dia kasih senyum ke kita? Duh, rasanya…
Nah, perasaan ini mungkin belum kita rasakan sebelumnya. Jadi, ketika mengenal hal ini, kita punya ingatan kuat. Terlebih, ada beberapa hormon yang ikut andil dalam membuatmu merasakan getaran ini. Oksitosin, dopamin, dan norepinefrin bekerja menciptakan rasa ketertarikan, kegembiraan, juga yang membuat jantungmu berdegup kencang.
Serba pertama
Setelah otak mengenal perasaan yang baru, kamu juga akan mengalami kejadian-kejadian untuk pertama kali. Kamu mulai memberanikan diri mendekatinya dan menyatakan cinta untuk pertama kali. Pengalaman pertama kali memberikan kesan yang mendalam dan akan terus teringat.
Tujuan hidup hanya berpusat padanya
Orang-orang yang berusia belasan hingga awal dua puluh, mungkin belum memiliki beban hidup berat yang harus dipikul. Masih berstatus pelajar, kewajiban utama adalah belajar. Tidak ada tugas-tugas yang harus dipenuhi. Hidupmu mungkin akan terfokus dengan perasaan yang menggelora tanpa merasa bersalah. Oleh karena itu, kamu bisa mencurahkan sebagian besar waktumu untuk memikirkan perasaanmu itu dan dirinya.
Penuh ketulusan dan keluguan
Cinta pertama terjadi saat remaja saat hidup belum terlalu berat juga tidak ada ekspektasi tinggi dari dirimu juga keluarga. Hal ini membuat kamu menikmati perasaan dan kebersamaan untuk pertama kalinya dengan perasaan bahagia.
Menjadi pembanding
Kamu akan mengalami hal-hal bahagia saat menikmati cinta pertamamu. Nge-date untuk pertama kali dengan kisah-kisah gemesnya sebagai contoh. Tapi, suatu saat nanti, mungkin akan terjadi hal yang kurang mengenakkan. Kamu bisa putus darinya. Nah, dua hal ini akan selalu kamu jadikan pembanding saat kamu menjalin hubungan setelahnya.
Gimana jadi kangen dengan memori si cinta pertamamu nggak?
Baca juga: Love at First Sight: Nafsu atau Cinta?
Belajardaricinta.id bertujuan untuk menjadi tempat untuk curhat, berbagi tulisan dan kisah yang membangun, dan memberikan perspektif baru bagi pembacanya, sehingga diharapkan bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Kami percaya bahwa curhat dapat memberikan rasa tenang, tidak sendirian dan mencegah membuat kondisi menjadi lebih buruk.
Yuk ikut berbagi ceritamu di sini dengan mendaftar di Writing Therapy.