Toxic Relationship: Dimaki, Dikasari, Bahkan Dipukul, Harus Pergi atau Bertahan karena Masih Cinta?

Deasy Natalia

Ketika kita menjalin sebuah hubungan, entah masih pacaran atau menikah, ada satu harapan yang ingin kita raih: bahagia. Tapi, faktanya, tidak semua hubungan akan berlangsung mulus dan bahagia. Hubungan semacam ini dikenal dengan istilah toxic relationship atau hubungan beracun. 

Toxic relationship ini sangat berbahaya, bisa membuat orang menjadi depresi, bahkan kematian. Masalahnya cukup sulit untuk mengetahui bahwa kita terjebak dalam toxic relationship. Karena orang yang terjebak dalam hubungan itu, biasanya enggan mengakui, lantaran terjebak embel-embel cinta, dan dia pasti bisa berubah. 

Berdasarkan penelitian, toxic relationship bias diakibatkan masa lalu seseorang. Dulu, orang itu hidup dalam keluarga toxic, seperti pernah menjadi korban kekerasan verbal, emosional, bahkan fisik, hingga akhirnya karakter tersebut terbawa saat dia dewasa dan menjalin hubungan dengan orang lain. 

Baca Juga:

Lantas apa saja tanda-tanda toxic relationship: 

1. Hubungan sepihak 

Gampangnya, hubungan sepihak adalah yang satu memberi, yang satu menerima. Bukan saling memberi dan menerima. Orang yang selalu memberi selalu berharap untuk lebih dicintai dan disukai oleh orang yang menerima. Sayang, hal itu tidak pernah berhasil memuaskan si penerima. Akhirnya hubungan menjadi berat sebelah. 

2. Manipulasi 

Kamu pasti akan bingung dengan tipe pasangan yang memanipulasi seperti ini. Contoh gampangnya seperti, ketika pasangan kamu mengajak untuk jalan ke kebun binatang pada hari yang telah disepakati. Namun pada hari tersebut, pasangan kamu justru bilang kalau dirinya tidak pernah mengajak kamu ke kebun binatang. Karena tidak pernah suka dengan kebun binatang. Ketika hal ini menjadi kebiasaan, maka bisa berlanjut menjadi toxic relationship, karena pasangan lainnya bisa selalu disalahkan. 

3. Tidak bertanggung jawab 

Jika salah satu pasangan terus menerus menyalahkan pasangannya untuk berbagai hal, jelas hal tersebut adalah toxic relationship. Hubungan seperti ini membuat satu pasangan sebagai korban, dan pasangan lainnya menjadi orang yang selalu benar, sehingga tidak terjadi keseimbangan. 

4. Tidak percaya dengan pasangan 

Dalam sebuah hubungan, kepercayaan terhadap pasangan sangatlah diperlukan. Tapi dalam toxic relationship, kepercayaan terhadap menjadi sangat sulit. Pasangan selalu curiga dengan segala aktivitas pasangan lainnya. Dan hal itu selalu memicu pertengkaran. 

5. Tidak ada hormat 

Bila pasangan kamu memperlakukan kamu dengan sangat buruk, seperti membentak kamu, mengatakan hal buruk, baik di tempat tertutup atau umum, maka itu adalah tanda toxic relationship.  Hubungan yang baik, selalu bisa menempatkan emosi. Dan tetap menghormati pasanganya meski dalam keadaan bertengkar sekalipun. Pasangan yang menjalin hubungan baik akan sadar bahwa pasangannya adalah orang yang harus dilindungi, bukan dilecehkan. 

6. Selalu mengkritik

Selalu mengkritik juga termasuk ke dalam toxic relationship. Lucunya yang dikritik adalah hal-hal yang tidak terlalu penting, seperti penampilan, berat badan, dan hal-hal yang menyangkut fisik pasangannya. Pasangan yang mengkritik sengaja melakukan itu untuk menjelekan pasangannya. Dia bahkan tetap mengkritik meski pasangannya sudah melakukan apa yang diminta. Selalu saja salah. 

7. Harga diri rendah

Semua yang dilakukan dalam toxic relationship bertujuan pada satu hal: merendahkan harga diri pasangan. Itu dilakukan karena dianggap bisa membuat pasangan lainnya merasa lebih baik. 

Bisakah toxic relationship menjadi hubungan yang sehat? 

Sulit! tapi mungkin kamu bisa melakukan hal ini: 

1. Putuskan kontak untuk sementara

Terkadang jalan terbaik untuk keluar dari toxic relationship adalah dengan menghindar. Hentikan segala kontak dengan dia, agar kamu bisa berpikir tentang hubungan ini, untuk beberapa waktu. 

2. Ajak berbicara 

Ajak dia bicara dari hati ke hati tentang masalah yang kalian hadapi.  Katakan hal-hal yang membuat kamu tidak nyaman. Perhatikan apakah dia bisa menerima atau justru kembali menyalahkan kamu. Bila hal terakhir yang terjadi, hubungan kalian sepertinya sudah tamat. 

3. Berhenti menyalahkan 

Dalam toxic relationship, kedua pasangan selalu saling menyalahkan. Karena itu, ajak pasangan untuk saling merefleksi diri, bahkan kalau perlu meminta bantuan profesional, dan stop saling menyalahkan. Kamu dan dia harus bisa belajar untuk bisa mengontrol emosi dan mencari solusi yang baik terhadap suatu masalah. 

4. Ubah perilaku 

Ajak pasangan untuk sama-sama berkomitmen untuk belajar mengubah perilaku. Komitmen untuk saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Ini harius dilakukan, kalau tetap ingin bersama. Jika tidak, hubungan kalian bisa semakin lebih buruk. 

5. Visi masa depan bersama 

Ajak pasangan untuk membicarakan tentang masa depan. Dari situ, kamu dan dia bisa tahu apakah masih memiliki masa depan bersama, atau tidak. Bila masih memiliki harapan tentang masa depan, maka buatlah komitmen untuk mengevaluasi hubungan yang selama dijalani. Dan berjanji untuk menjalin hubungan yang saling menghormati. 

Toxic relationship adalah hubungan yang sangat merusak. Bisa mempengaruhi kehidupan kamu, termasuk fisik kamu. Bila tidak bisa diperbaiki, maka disarankan untuk keluar dari hubungan semacam ini. 

Lalu gimana kalau saya menjalin toxic relationship: 

  1. Tetap di dalamnya dan tahan dengan hubungan itu. (Tidak direkomendasikan).
  2. Keluar dan jangan menjalin kontak dengan orang itu. 
  3. Ambil langkah untuk bisa menyembuhkan toxic relationship. Tapi perlu diingat kalau ini bukan hal yang mudah. Butuh usaha, tenaga dan kesabaran untuk bisa mengubah perilaku dan karakter seseorang, karena pada akhirnya perubahan itu hanya bisa datang dari dirinya sendiri.
Comment (0)
Comment is under moderation
 
More from Deasy Natalia
Testing Artikel ke #1
Sungguh memilukan ketika pasangan kamu tiba-tiba menghilang tanpa peringatan atau...
Tahukah kamu bahwa ada lima bahasa cinta yang berbeda? Kenali...
 
Gelisah karena persoalan cinta, Join terapi menulis
More from Deasy Natalia
Testing artikel #1
Testing artikel #1
Testing Artikel ke #1...
Ghosting, Akhir Hubungan yang Menyakitkan
Ghosting, Akhir Hubungan yang Menyakitkan
Sungguh memilukan ketika pasangan kamu tiba-tiba menghilang tanpa peringatan atau penjelasan apa pun....
More from BDC
Jika Moms memiliki kawan yang hangat dan suka memberi nasihat...
Menjalani hidup setelah putus cinta bukan hal yang mudah. Dunia...
Bukan menjadi rahasia lagi jika seorang istri yang sedang ulang...
Dalam hubungan berpacaran, rasa ingin memiliki merupakan persoalan wajar. Tetapi...
Flirting adalah kondisi saat seseorang menggoda orang lain. Hal ini...